WELCOME TO MY BLOG

Ini adalah sebuah Catatan Kehidupan Admin by Nanang Arifin Sebuah Catatan kehidupan Seorang anak jalanan yang senang bermain internet bermodalkan nekat dan yakin semua bisa asal ada kemauan, belajar dari pengalaman dari mereka yang bisa mewujudkan cita-cita demi kemajuan hidup, melangkah kedepan berjalan menelusuri sebuah kehidupan yang penuh liku-liku, terus berusaha dan berdoa demi kemajuan bangsa dan negara, hidup makmur dan sentosa.

On 20 Juni 2010 0 komentar

Bismillah, salam ukhuwah untuk para sobat bloger semu, kali ini saya membuat blog baru yang saya kasih tema yaitu Catatan Kehidupan, Blog ini mengulas kehidupan saya sendiri dan semua orang, ada kalanya saya membaca sebuah cerita maupun berita insyaallah akan saya sharingkan di blog ini, jika para sobat bloger semua belum sempat membaca, silahkan kunjung aja di blog ini, mari dengan ini bisa menjalin silaturahmi diantara kita semua, amien, nah untuk kali ini saya akan sharing kan kisah dan renungan yang mana sudah saya baca yang saya peroleh dari sini silahkan sobat berkunjung, nah untuk judul yang akan saya sharingkan ini adalah Meninggalkan Khianat, Mendapat Rahmad nah mau tau isi kisah2 nya,,,langsung aja baca dibawah ini semoga bermanfaat dan bisa menggambil hikmahnya, amien.


MENINGGALKAN KHIANAT,MENDAPAT RAHMAT

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar Al-Anshari berkata: “Dulu, aku pernah berada di Makkah semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menjaganya, suatu hari aku merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kantong dari sutera yang diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula.

Aku memungutnya dan membawanya pulang ke rumah. Ketika aku buka, aku dapatkan didalamnya sebuah kalung permata yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Aku lalu keluar dari rumah, dan saat itu ada seorang bapak tua yang berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain yang berisi uang lima ratus dinar. Dia mengatakan, ‘Ini adalah bagi orang yang mau mengembalikan kantong sutera yang berisi permata’. Aku berkata pada diriku, ‘Aku sedang membutuhkan, aku ini sedang lapar. Aku bisa mengambil uang dinar emas itu untuk aku manfaatkan dan mengembalikan kantong sutera ini padanya’.

Maka aku berkata pada bapak tua itu, ‘Hai, kemarilah’. Lalu aku membawanya ke rumahku. Setibanya di rumah, dia menceritakan padaku ciri kantong sutera itu, ciri-ciri kaos kaki pengikatnya, ciri-ciri permata dan jumlahnya berikut benang yang mengikatnya. Maka aku mengeluarkan dan memberikan kantong itu kepadanya dan dia pun memberikan untukku lima ratus dinar, tetapi aku tidak mau mengambilnya. Aku katakan padanya, ‘Memang seharusnya aku mengembalikannya kepadamu tanpa mengambil upah untuk itu’. Ternyata dia bersikeras, ‘Kau harus mau menerimanya’, sambil memaksaku terus-menerus. Aku tetap pada pendirianku, tak mau menerima.

Akhirnya bapak tua itu pun pergi meninggalkanku. Adapun aku, beberapa waktu setelah kejadian itu aku keluar dari kota Makkah dan berlayar dengan perahu. Di tengah laut, perahu tumpangan itu pecah, orang-orang semua tenggelam dengan harta benda mereka. Tetapi aku selamat, dengan menumpang potongan papan dari pecahan perahu itu. Untuk beberapa waktu aku tetap berada di laut, tak tahu ke mana hendak pergi!

Akhirnya aku tiba di sebuah pulau yang berpenduduk. Aku duduk di salah satu masjid mereka sambil membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Ketika mereka tahu bagaimana aku membacanya, tak seorang pun dari penduduk pulau tersebut kecuali dia datang kepadaku dan mengatakan, ‘Ajarkanlah Al-Qur’an kepadaku’. Aku penuhi permintaan mereka. Dari mereka aku mendapat harta yang banyak.

Di dalam masjid, aku menemukan beberapa lembar dari mushaf, aku mengambil dan mulai membacanya. Lalu mereka bertanya, ‘Kau bisa menulis?’, aku jawab, ‘Ya’. Mereka berkata, ‘Kalau begitu, ajarilah kami menulis’. Mereka pun datang dengan anak-anak juga dan para remaja mereka. Aku ajari mereka tulis-menulis. Dari itu juga aku mendapat banyak uang. Setelah itu mereka berkata, ‘Kami mempunyai seorang puteri yatim, dia mempunyai harta yang cukup. Maukah kau menikahinya?’ Aku menolak. Tetapi mereka terus mendesak, ‘Tidak bisa, kau harus mau’. Akhirnya aku menuruti keinginan mereka juga. Ketika mereka membawa anak perempuan itu kehadapanku, aku pandangi dia. Tiba-tiba aku melihat kalung permata yang dulu pernah aku temukan di Makkah melingkar di lehernya. Tak ada yang aku lakukan saat itu kecuali hanya terus memperhatikan kalung permata itu.

Mereka berkata, ‘Sungguh, kau telah menghancurkan hati perempuan yatim ini. Kau hanya memperhatikan kalung itu dan tidak memperhatikan orangnya’. Maka saya ceritakan kepada mereka kisah saya dengan kalung tersebut. Setelah mereka tahu, mereka meneriakkan tahlil dan takbir hingga terdengar oleh penduduk setempat. ‘Ada apa dengan kalian?’, kataku bertanya. Mereka menjawab, ‘Tahukah engkau, bahwa orang tua yang mengambil kalung itu darimu saat itu adalah ayah anak perempuan ini’. Dia pernah mengatakan, ‘Aku tidak pernah mendapatkan seorang muslim di dunia ini (sebaik) orang yang telah mengembalikan kalung ini kepadaku’.

Dia juga berdoa, ‘Ya Allah, pertemukanlah aku dengan orang itu hingga aku dapat menikahkannya dengan puteriku’, dan sekarang sudah menjadi kenyataan’. Aku mulai mengarungi kehidupan bersamanya dan kami dikaruniai dua orang anak. Kemudian isteriku meninggal dan kalung permata menjadi harta pusaka untukku dan untuk kedua anakku. Tetapi kedua anakku itu meninggal juga, hingga kalung permata itu jatuh ke tanganku. Lalu aku menjualnya seharga seratus ribu dinar. Dan harta yang kalian lihat ada padaku sekarang ini adalah sisa dari uang 100 ribu dinar itu.”

Sumber : http://duniaislam.site50.net/

0 komentar:

Leave a Reply

Mari Kita Menjalin Silaturahmi, Tinggalakan Komentar yang bermaanfaat Buat Blog Ini, Sedikit Komentar Dari Para Sahabat Adalah Yang Paling Berharga Buat Blog Ini

Artickel Support

Recent Post

Recent Comment

Followers

Catatan Kehidupan Seorang Anak Jalanan

Icon

Sebuah Catatan kehidupan Seorang anak jalanan yang senang bermain internet bermodalkan nekat dan yakin semua bisa asal ada kemauan, belajar dari pengalaman dari mereka yang bisa mewujudkan cita-cita demi kemajuan hidup.

Catatan Kehidupan

Sebuah catatan seorang anak jalanan. Yang ingin berkreasi dan berpengalaman di dunia Maya. Kegigihan dan kerja keras merupakan usaha Nya. Demi kemajuan Hidup. By Arfyn's.